Candi Bima Mahakarya Dinasti Sanjaya Candi Termegah dan Terbesar di Dataran Tinggi Dieng
Dieng tidak hanya identik dengan wisata alam saja, seperti pegunungan-pegunungan yang indah, kawah-kawah maupun telaga-telaga Dieng yang terhampar luas. Di Dieng inilah Anda juga dapat menikmati sajian wisata sejarah berupa bangunan candi.
Napak tilas sejarah tentang candi memang hal yang sangat menyenangkan
ketika berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng apalagi mengunjungi candi Bima
sebagai candi termegah dan terbesar di Dieng. Disinilah kita akan
mengagumi kecanggihan nenek moyang orang Dieng.
Secara umum bangunan candi Bima berarsitek seperti candi candi di
India, namun tidak seutuhnya sama. Sementara itu relief candi Bima masih
terlihat utuh dan menampilkan cerita perwayangan.
Candi bima terletak di persimpangan jalan menuju kawah sikidang dan
komplek candi Arjuna. Secara administratif masuk ke Dieng Kulon
Kecamatan Batur, kabupaten Banjarnegara.
Candi Bima terletak menyendiri di atas bukit. Candi ini merupakan
bangunan terbesar di antara kumpulan Candi Dieng. Bentuknya berbeda dari
candi-candi di Jawa tengah pada umumnya. Kaki candi mempunyai denah
dasar bujur sangkar, namun karena di setiap sisi terdapat penampil yang
agak menonjol keluar, maka seolah-olah denah dasar Candi Bima berbentuk
segi delapan.
Penampil di bagian depan menjorok sekitar 1,5 m, berfungsi sebagai
bilik penampil menuju ruang utama dalam tubuh candi. Penampil di ketiga
sisi lainnya membentuk relung tempat meletakkan arca. Saat ini semuanya
dalam keadaan kosong. Tak satupun arca yang masih tersisa.
Bentuk atap candi terdiri atas 5 tingkat, masing-masing tingkat
mengikuti lekuk bentuk tubuhnya, makin ke atas makin mengecil. Setiap
tingkat dihiasi dengan pelipit padma ganda dan relung kudu. Kudu ialah
arca setengah badan yang nampak seolah-olah sedang menjenguk ke luar.
Hiasan semacam ini terdapat juga di Candi Kalasan. Puncak atap sudah
hancur sehingga tidak diketahui bentuk aslinya.
0 comments:
Post a comment