Candi-candi Dieng merupakan mahakarya dinasti Sanjaya sebagai
candi beraliran hindu tertua di Jawa pada abad ke 7 yang masih tampak
gagah di dataran tinggi Dieng. Bangunannya yang berukuran kecil
rata-rata 4 m persegi terlihat cantik di tengah-tengah gunung Dieng.
Banyak orang mengatakan candi Dieng itu unik. Bentuknya yang mungil,
arsitekturnya sederhana tapi mengena setiap mata saat menatap keindahan
warisan Hindu kuno ini.
Candi Dieng merupakan tempat persembahan terindah yang di tujukan
kepada Dewa Shiwa, Dewanya para umat hindu yang terkenal dengan TRI
MURTI yaitu Shiwa, Wisnu dan Brahma. Cand-candi yang sudah ditemukan dan
masih dilestarikan keberadaannya diantaranya adalah Kompleks candi
Arjuna meliputi Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, Candi
Sembadra dan Candi Semar. Saat mengarahkan pandangan ke samping kanan,
melewati jalan setapak yang lebat di tumbuhi rerumputan hijau tampak
komplek Candi Setiaki yang bangunannya tidak kalah indah dengan
candi-candi yang berada di kawasan Candi Arjuna. Saat berjalan ke atas
melewati rimbunnya pohon cemara, disana juga terdapat salah satu candi
Dieng yaitu Candi Gatutkaca. Candi Gatutkaca merupakan komplek candi
juga akan tetapi hanya ada satu bangunan candi yang masih berdiri di
komplek Candi Gatutkaca. Letak bangunan candi yang lebih tinggi dari
Komplek Candi Arjuna dan Komplek Candi Setiaki sehingga daerah komplek
Candi Gatutkaca sering digunakan oleh para photographer sebagai spot
objek photo mereka.
Mahakarya dinasi Sanjaya sebagai peradapan hindu berbentuk candi yang
mirip seperti struktur candi dari Hindia pun ada di Dieng yaitu Candi
Bima. Candi Bima merupakan Candi yang paling unik dan misterius di
Dieng. Tidak jauh dari perkampungan Dieng, terlihat tumpukan batu yang
tertata rapi berupa candi juga yang masih enak di pandang mata yaitu
Candi Dwarawati, Letaknya yang memisahkan diri dari yang lainnya membuat
candi ini banyak di kejar oleh para wisatawan.
Candi Dieng merupakan peninggalan sejarah misterius karena keberadaannya dan tampak megah karna gaya arsiteknya.
- Candi Arjuna
- Candi Srikandi
- Candi Puntadewa
- Candi Sembadra
- Candi Semar
- Candi Gatutkaca
- Candi Bima
- Candi Dwarawati
Candi Arjuna
Komplek candi arjuna merupakan salah satu komplek candi di dieng yang
ramai dikunjungi wisatawan baik domestic maupun mancanegara. Di komplek
candi arjuna ini terdapat 4 bangunan utama candi megah dan 1 candi
pendamping. Sebelum memasuki Komplek Candi Arjuna kita di sambut dengan
Komplek Darmasala yang menyelinap di antara pepohonan pinus gunun g. Di
komplek Darmasala inilah terdapat batu-batu yang tertata rapi membentuk
sat fondasi, tidak salah lagi disini masih lestari keberadaannya yaitu
terdapat fondasi rumah tinggal. Disinilah dahulu para brahmana
mengabdikan hidup mereka dan juga sebagai tempat penyambutan para tamu.
Di komplek Darmasala ini kita melihat 2 fondasi rumah yang berada di
samping kiri dan kanan lengkap dengan Yoni dan Lingganya. Tidak hanya
bangunan candi yang akan kita nikmati di lokasi ini. Di komplek candi
arjuna kita juga bisa merasakan dingin -4. Disana terhampar es yang
membeku di sela-sela candi saat matahari belum mencairkan pagi hari.
Candi arjuna merupakan candi yang terlihat sangat sempurna dengan
gaya arsitek menarik tapi sederhana. Candi ini mampu mengundang para
wisatawan untuk berfoto ria bersama kawan ataupun keluarga. Candi Arjuna
merupakan candi yang paling sempurna dan utuh dari ujung alas candi
sampai pucuk candi yang berbentuk Padma atau sering disebut juga bunga
teratai. Di dalam candi arjuna konon terdapat air suci menggenang di
dalam yoni. Konon juga air suci itu tak pernah habis meskipun di musim
kemarau entah datangnya dari mana mata air suci tersebut. Sampai
sekarang juga masih dianggap sakral oleh masyarakat sekitar yang masih
percaya.
Candi Srikandi
Salah satu saksi bisu bahwa Dieng merupakan tempat pemujaan Dewa Civa
serta bangunan-bangunan nya mirip dengan bangunan candi di India
tertunjuk pada Candi Dwarawati. Relief Tri Murti yang begitu
mengesankan terpampang jelas pada setiap sisi candi Dwarawati. Candi
yang menghadap ke arah tenggelamnya matahari ini merupakan satu-satunya
candi di Dieng yang berelief Tri Murti. Relief dewa wisnu terpahat di
bagian utara sisi candi, di sisi selatan tergambar relief Dewa Brahma
dan relief Dewa Civa terlihat di sisi bagian timur Candi Srikandi.
Candi Puntadewa
Saat ini Candi Puntadewa tidak asing lagi terdengar di telinga kita.
Candi yang berukuran 4,44 x 4,44 meter ini merupakan suatu tempat yang
sangat istimewa untuk upacara besar yaitu Dieng Cultre Festival yang di
adakan setiap tahunnya. Candi Puntadewa yang terletak di Komplek Candi
Arjuna ini di percaya oleh penduduk setempat danSang Juru Kunci
sebagai salah satu candi tertua diantara candi-candi yang berada di
komplek Candi Arjuna dimana Candi Puntadewa sebagai saksi nyata
pembuangan sial anak-anak rambut Dieng.
Di hari-hari biasapun para wisatawan tidak enggan untuk sekedar
berfoto dengan para warang-warang atapun dengan para penari rampok yakso
dibingkis unik dari pakaiannya serta ditemani sang hanoman putih.
Mereka semua siap menghibur saudara ditengah menikmati indahnya
panorama Dieng di Komplek Candi Arjuna ini.
Candi Sembadra
Bentuk candi ini tidak jauh beda dengan yang lainnya hanya saja
ukurannya paling kecil diantara candi candi yang lainnya. Relief yang
Candi Srikandi punya diantaranya kala yang agak besar dan kepala makara
yang berbentk ikan. Letak Candi Srikandi inipun paling ujung, tapi
jangan salah saat pengambilan gambar dengan lensa kamera Candi Srikandi
mempunyai posisi yang bagus dengan background rentetan cemara dan Gunung
Sindoro.
Candi Semar
Candi Semar merupakan candi yang berbentuk persegi panjang dengan
ukuran 3,5 m x 7 m dengan kaki candi berbentuk Padma. Candi Semar
merupakan salah satu cani di komplek candi arjuna yang menantang
matahari terbit. Candi semar di percaya sebagai candi pendamping dari
Candi Arjuna karena letaknya yang tepat di depan Candi Arjuna. Dahulu
candi ini sebagai tempat menyimpan alat-alat dan perlengkapannya untuk
sembahyang.
Candi Gatutkaca
Candi gatutkaca yang terletak lebih tinggi dari kawasan candi lain
membat orang-orang betah untuk duduk-duduk maupun menikmati indahnya
panorama Dataran Tinggi Dieng. Di komplek candi ini hanya tinggal
berdiri satu candi yaitu Candi Gatutkaca itu sendiri. Bentuk dan seni
reliefnya juga hampir sama dengan candi-candi yang lain.
Candi Bima
Jangan membayangkan candi hindu yang berada di Dieng ini besar-besar
seperti candi di prambanan. Candi yang paling besar yang sementara ini
sudah di gali keberadaannya adalah Candi Bima. Candi Bima di temukan
dengan ukuran 4,55 m x 4,55 m. Kalau diperhatikan dengan seksama Candi
Bima meniru gaya candi-candi di India yaitu terdiri dari tiga tingkatan
mendatar dan disisi dinding candi terdapat Arca Kudu nya. Candi Bima
merupakan candi yang kedua di Dieng yang menghadap ke arah timur. Candi
ini sering digunakan untuk upacara Pradiksina yaitu mengelilingi candi
Siwa searah putaran jarum jam sebanyak tiga kali putaran dengan
melakukan Kirab Mendhak Tirta. Hal ini terlihat dari tembok pembatas
yang mengelilingi candi Hindu tertua di Dieng ini.
Candi Dwarawati
Merupakan salah satu Candi Hindu di Dieng yang terisolir dari
candi-candi lain. Candi Dwarawati terletak di tepi perkampungan penduduk
Dieng. Karena letaknya berbeda dari yang lain banyak orang-orang yang
sering berkunjung ke sini untuk menikmati angina hawa romantic Dieng.